Senin, 04 April 2016

Produk Jasa Pariwisata

Definisi Produk Pariwisata ( Tourism Produk )

Produk Pariwisata jika dibandingkan dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya memiliki ciri-ciri yang berbeda, berikut pengertian produk pariwisata yang kemukakan oleh :

Burket dan Medik, yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi, akomodasi da hiburan, dimana setiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).

Medlik dan Middleton, yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.

Usaha-usaha dalam Kepariwisataan :

Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

Soekadijo (2000) mendefinisikan pariwisata sebagai segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Pariwisata memberikan peluang kepada masyarakat untuk berusaha atau berwirausaha, jenis-jenis usaha yang ada kaitannya dengan pariwisata tergantung dari kreativitas para pengusaha swasta baik yang bermodal kecil maupun besar untuk memberikan jasa atau menawarkan produk yang sekiranya diperlukan oleh wisatawan.


1. Usaha Jasa Perjalanan

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata.



S. Damardjati menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur danmenyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang – orang termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negri, dari dalam negri, ke luar negri atau dalam negri itu sendiri.Fungsi biro perjalanan wisata ialah :

1. Fungsi Umum Biro Perjalanan Wisata merupakan sebuah perusahaan jasa pariwisata yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan atau menguruskan perjalanan seseorang dengan segala kebutuhan dari perjalanan itu. Oleh karenanya BPW berfungsi untuk dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata pada khususnya.

2. Fungsi Khusus Biro Perjalanan Wisata sebagai sebagai perantara antara wisatawan dengan perusahaan industri pariwisata . Untuk kepentingan wisatawan, BPW bertugas melengkapi segala informasi tentang berbagai hal menyangkut perjalanan wisatawan, terutama daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi; memberikan nasihat/petunjuk tentang acara perjalanan (itinerary) yang baik, termasuk pemilihan hotel, transportasi, bar dan restoran, pertunjukan, dan lain-lain. BPW juga mengatur/menyiapkan perencanaan perjalanan dan menyelenggarakan perjalanan wisata sesuai dengan keinginan wisatawan.
Beberapa contoh biro perjalanan wisata antara lain PT. Dwidaya World Wide (Dwisaya Tour), PT. Look Asia Bali Holidays, Panorama Tours & Travel, dll.

b. Jasa Agen Perjalanan Wisata




Agen Perjalanan Wisata adalah usaha pariwisata yang menjalankan fungsi perantara, jadi APW tidak memiliki produk, tapi menjual produk usaha lain misalnya Hotel, Restoran, Penerbangan, Paket Wisata dll. Agen Perjalanan Wisata adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara didalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.
Seorang agen perjalanan wisata memiliki tugas seperti :

1. Merencanakan dan mengatur suatu perjalanan termasuk akomodasi dan produk- produk lainnya yang berhubungan dengan wisata.

2. Memberikan informasi dan penjualan langsung kepada masyarakat untuk paket wisata maupun tiket transportasi (darat, laut dan udara), asuransi perjalanan hingga pengurusan visa dan paspor.

3. Sebagai perantara di daerah asal wisatawan, seperti melengkapi informasi bagi wisatawan, memberikan advis bagi calon wisatawan, menyediakan tiket.

4. Sebagai perantara di daerah tujuan, seperti memberi informasi bagi wisatawan, membantu reseyediakan transportasi, mengatur perencanaan, menjual dan memesan tiket tanda masuk.

5. Sebagai Organisator, maka ia berada di tengah-tengah industri pariwisata, maka perlu ada kontrak yang dibuat terlebih dulu. Selain itu harus ada perjanjian khusus yang mengatur hubungan kerja sehingga jelas tugas, hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Beberapa contoh biro perjalanan wisata antara lain Alliance Indonesia (streetdirectory.co.id), agoda.com, tripadvisor.com, dll.

2. Usaha Jasa Akomodasi

Akomodasi adalah suatu tempat yang di sediakan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal wisatawan, misalnya :

1. Hotel, merupakan salah satu jenis akomodasi yang paling lengkap dan paling banyak jumlahnya yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum , serta jasa lainnya bagi umum yang di kelola secara komersial.

2. Motel ( Motor hotel ), adalah suatu bentuk bangunan yang di gunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan berupa garasi di setiap kamar. Biasanya motel ini bertingkat dua, bagian atas sebagai kamar untuk beristirahat sedangkan bagian bawah sebagai berupa garasi motor atau mobil. Fasilitas yang disediakan antara lain pompa bensin dan bengkel mobil atau motor. Nama lain untuk motel adalah moberge,motorlodge,motor court, dan motor inn.

3. Cottages, adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas tambahan lainnya berupa rental sepeda secara gratis untuk kegiatan bersepeda di sekitar cottages.

4. Losmen (Hotel Melati), adalah suatu usaha dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus di sediakan bagi setiap wisatawan sebagai jasa pelayanan.

5. Inn, merupakan jenis pelayanan hotel dengan menambahkan fasilitas ekstra tanpa di pungut biaya, seperti di sediakan guru membatik untuk para tamu tanpa di pungut biaya.

6. Bungalow, adalah bangunan atau rumah yang di gunakan untuk peristirahatan terakhir, bisa terletak di pinggiran kota atau di daerah- daerah luar kota.

7. Home stay, adalah bangunan milik pribadi yang di gunakan untuk penginapan sementara bagi wisatawan yang ekonominya lemah atau biasa di sebut kaum hippies

8. Apartement, adalah penginapan untuk jangka waktu agak lama, misalnya pada waktu musim panas atau musim libur, dimana selain menyediakan kamar tidur juga menyediakan living room, teras, dan kadang-kadang perlengkapan masak-memasak. Ini sering di pergunakan oleh rombongan-rombongan yang sedang mengikuti event-event tertentu.


3. Usaha Jasa Boga

Jasa Boga atau Restaurant adalah industri jasa yang bergerak di bidang penyediaan makanan dan minuman yang di kelola secara komersial. Secara umum restoran di bagi menjadi dua yaitu: restoran yang berada di dalam hotel dan di luar hotel.



a. Restoran di dalam hotel

Secara umum restoran di dalam hotel terdiri dari 3 macam, yaitu:

1. Rotisserie, adalah restoran eksklusif yang memiliki tempat pembakaran (Grill) yang dapat di lihat oleh tamu.
2. Grill, adalah restoran untuk chops dibakar menurut selera tamu.
3. Cabaret atau Supper Club, adalah restoran yang mengadakan pertunjukan pada saat makan.

b. Restoran di luar hotel



1. A’la Carte Restaurant : adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran ini memiliki harga sendiri-sendiri.

2. Table D ‘hote Restaurant : adalah suatu restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pernbuka sampai penutup) dan tertcntu, dengan harga yang telah ditentukan pula.

3. Coffee Shop atau Brasserei : adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bias mendapatkan makan pagi. makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya system pelayanannya adalah dengan American service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah dtatur dan disiapkan diatas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan carabuffet atau prasmanan

4. Cafelaria atau Cafe : adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

5. Canteen : adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah, tempat dimana para pekerja atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil atau selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar.

6. Continental Restaurant : suatu restoran yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai.

7. Carvery : adalah suatu restoran yang berhubungn dengan hotel dimana para tamu dapat mengisi sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.

8. Dining Room : terdapat dihotel kecil, motel atau inn. merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang terbuka bag! para tamu dari luar.

9. Discotheque : ialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah discotheque. Hidangan yang tersedia umumnya berupa snack.

10. Fish and Chip Shop : ialah suatu restoran yang banyak terdapat di daerah pantai khususnya di Negara Inggris, dimana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi . jadi rnakanannya tidak dinikmati di tempat itu.


4. Organisasi Kepariwisataan

Organisasi Kepariwisataan adalah suatu badan yang langsung bertanggung jawab terhadap perumusan dan pelaksana kebijakan kepariwisataan dalam ruang lingkup nasional maupun internasional, yang secara langsung melakukan pengawasan dan memberi arahan dalam pengembangan kepariwisataan.

Organisasi Kepariwisataan Regional

1. Sejarah Perkembangan Organisasi Kepariwisatan Regional

Organisasi perintis bagi kerja sama di kawasan regional Asia Tenggara ini disebut Perhimpunan Asia Tenggara, lazim disebut ASA, yang didirikan bersama oleh Malaysia, Filipina dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada 31 Juli 1967 yang bersejarah itu. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merupakan pertumbuhan langsung dari ASA, dan terdiri dari ketiga Negara anggota ASEAN, ditambah dengan Indonesia dan Singapura. ASEAN terbentuk setelah berlangsung perundingan-perundingan di Filipina dan di Bangkok (Thailand), dimana tercapai kesepakatan antara kelima Negara untuk memperluas ASA dan member nama baru melalui gagasan yang disebut DEKLARASI ASEAN atau DEKLARASI BANGKOK.
Deklarasi Bangkok
Presidium Menteri Urusan Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Menteri Luar Negeri Filipina, Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar Negeri Thailand.
Memerhatikan adanya kepentingan-kepentingan dan masalah-masalah bersama di kalangan negara-negara Asia Tenggara, dan merasa yakin akan perlunya usaha untuk lebih memperkokoh ikatan-ikatan solidaritas regional dan kerja sama yang ada.
Adanya Hasrat untuk membentuk suatu kesatuan landasan yang teguh untuk kegiatan-kegiatan bersama guna meningkatkan kerja sama regional di Asia Tengara atas dasar jiwa persamaan dan persekutuan dan dengan demikian memberikan sumbangan kea rah terwujudnya perdamaian, kemajuan dan kemakmuran di wilayah ini.
Menyadari bahwa di dunia ini dimana saling ketergantungan antara negara yang satu dengan yang lain bertambah, maka cita-cita bagi perdamaian, kemerdekaan, keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi akan terlaksana sebaik-baiknya dengan jalan memelihara saling pengertian, bertetangga baik dan kerja sama yang berarti di kalangan negara-negara wilayah ini, yang satu dengan yang lainnya sudah terkat oleh hubungan-hubungan sejarah dan kebudayaan. Anggota ASEAN terdiri atas Brunei Darussalam,Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

2. Jenis-Jenis Organisasi Kepariwisataan Regional

a. Asean Tourism Association (ASEANTA)

Sebagai pelaksana Deklarasi ASEAN yang ditanda tangani pada 8 Agustus 1967 di Bangkok dan untuk mewujudkan kerja sama regional antar bangsa di kawasan Asia Tenggara, maka di dalam siding-sidang para Menteri Luar Negeri ASEAN, sejak tahun 1967, bidang pariwisata telah menjadi salah satu pokok pembahasan, karena disadari bahwa melalui pengembangan pariwisata diharapkan kerja sama ASEAN akan lebih memasyarakat. ASEANTA dibentuk dala rangka meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan periwisata antar Negara-negara ASEAN.

b. Asian Association of Conservation and Visitors Bureans (AACVB)

Asian Association of Conservation and Visitors Bureans (AACVB) adalah suatu asosiasi kepriwisataan yang bergerak di bidang pengembangan dan pembinaan usaha konservasi di kawasan Asia. Asosiasi ini dibentuk pada 1983 di Manila dan berkantor Pusat di Macao. Keanggotam AACVB meliputi antara lain: Organisasi Hotels, Airlines, Professional Congress Organizer (PCO), Specialist Travel Agents dan Transportation Companies.

c. ASEAN Permanent Committee on Tourism (ASEAN PCT)

ASEAN PCT merupakan salah satu bagian dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang bergerak di bidang kepariwisataan yang dibentuk pada tahun 1969. Kedudukan sekretariat organisasi ini bergilir mengikuti negara dari ketua organisasi ini. Tujuan ASEAN PCT adalah meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang perjalanan dan pariwisata.

d. ASEAN Hotel and Restaurant Association (AHRA)

AHRA adalah perhimpunan hotel dan restoran di kawasan ASEAN. Kantor pusatnya di Singapura. Usaha dan tujuan AHRA adalah menerbitkan ASEAN Hotel and Restaurant Directory, menyelenggarakan pendidikan dan konferensi tahunan untuk merumuskan dan mencari pemecahan masalah-masalah kepariwisataan ASEAN.

3. Jenis-Jenis Organisasi Tingkat Subregional

a. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand (Indonesia, Malaysia, and Thailand Growth Triangle/IMT-GT)
Pengembangan segitiga pertumbuhan (growth triangle) IMT-GT dimulai denagn pertemuan bilateral tingkat menteri dan pejabat tinggi di Pulau Langkawi, Malaysia pada 20 Juli 1993. Kerja sama segitiga pertumbuhan ini melibatkan dua provinsi Indonesia, yaitu Sumatera Utara dan Aceh. Empat Negara bagian Malaysia, yaitu Perak, Penang, Kedah, Perlis dan empat belas provinsi di selatan Thailand. Dalam pertemuan IMT-GT di Penang Desember 1994, diputuskan untuk mengikutsertakan juga provinsi Sumatera Barat dalam kerja sama ini.

b. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Singapura (Indonesia, Malaysia, ang Singapore Growth Triangle/IMS-GT)
Keberhasilan kerja sama pertumbuhan IMS-GT sebagai model kerja sama sub wilayah yang pertama kalinya dibentuk, menginspirasikan pembentukan kerja sama sub wilayah lainnya. Batam yang masuk dalam Provinsi Riau mempunyai letak yang sangat starategis karena kedekatan letaknya denagn Singapura dan Johor. Gagasan pertama pengembangan Pulau Batam diperkenakan oleh BJ Habibie ini disebut sebagai Teori Balon. Singapura sebagai balon pertama telah mencapai titik yang optimal dan Batam adalah balon kedua.
Pada 1989, Deputi Perdana Meneteri Singapura, Goh Chok Tong mengungkapkan gagasan kerja sama trilateral yang mencangkup Singapura, Johor dan Riau. Konsep segitiga pertumbuhan merupakan jalan keluar bagi Singapura yang mengalami peningkatan biaya produksi dan bisnis sebagai akibat dari pertumbuahn ekonomi yang sangat pesat selam dua dasawarsa.

c. Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur: Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipinan (Brunei, Indonesia, Malaysia ang the Philippines-East ASEAN Growth Area/BIMP-EAGE).
Kerja sama kawasan pertumbuhan ASEAN bagian timur (East ASEAN Growth Area/BIMP-EAGE) ini diikuti oleh empat Negara di akwasan Timur ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara), Malaysia (Sabah, Serawak dan Labuan), Filipina (Mindanai dan Palawan).
Kerja sama BIMP-EAGA ini dibentuk untuk merangsang minat para investor local dan asing untuk melakukan investasi dan eningkatkan perdagangan di kawsan timur ASEAN. Tujuan pembentukan BIMP-EAGA adalah mengembangkan kerja sama subregional antara Negara-negara anggota dalam rangka menungkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Sektor kerja sama yang diprioritaskan adalah perhubungan udara dan laut, perikanan, pariwisata, energy, kehutanan, pengembangan sumber daya manusia dan mobilitas tenaga kerja.

Organisasi Kepariwisataan Internasional

1.      WTO (World Tourism Organization)
World Tourism Organization (WTO) didirikan pada 27 September 1970 dan secara aktif bekerja pada 1 Januari 1976. WTO dibentuk sebagai transformasi dan Internasional Union Official of Travel Organization (IUOTO) yang didirikan pada 1924 di Den Haag-Belanda. WTO merupakan organisasi internasional antara pemerintah berstatus Badan Konsultatif PBB dan berkantor pusat di Madrid-Spanyol. Keanggotaan WTO berdasarkan Sidang Umum XIII Tahun 1999 terdiri dari:

a.133 negara anggota penuh/Full Member (Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan nasional)
b.5 anggota asoociate (Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan daerah)
c.1 permanent observer
d.329 anggota affiliasi (Organisasi-organisasi non-komersial swasta maupun badan usaha swasta yang bergerak di bidang riset, promosi, media pariwisata dan sebagainya).

Kegiatan Pokok WTO
Secara garis besar kegaitan utama WTO meliputi enam bidang, yaitu:

a. Kerja sama di bidang pengembangan kepariwisataan
Memberi nasihat dan bantuan kepada pemerintah secara luas seperti menyusun master plan, studi kelayakan, kebutuhan tentang penanaman modal, transfer teknologi di bidanf pemasaran dan promosi.

b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Merupakan wadah strategis bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan di bidang kepariwisataan termasuk di dalamnya kurss “Pelatihan untuk Pelatih, kursus jangka pendek dan kursus jarak jauh, dan pendirian pusat-pusat pendidikan dan pelatihan WTO”.

c. Bidang Lingkungan dan Perencanaan
WTO bergerak di bidang pengembangan kepariwisataan yang berkesinambungan yang juga meperhatikan aspek-aspek lingkungan. Dalam hal ini WTO turut berpartisipasi dalam forum-forum internasional ynag berkaitan denagn lingkungan seperti pertemuan puncak Tenatang Bumi di Rio de Janeiro dna Seminar Bumi di Kanada.

d. Bidang Kualitas Pelayanan Kepariwisataan
Liberalisasi, kesehatan dan keamanan merupakan isu penting di dalam pengingkatan-peningkatan di bidang kepariwisataan. WTO berupaya mengurangi hambatan-hambatan yang timbul di dalam pengembangan pariwisata dan mendorong terciptanya liberalism usaha di bidang kepariwisataan.

e. Bidang Statistik dan Penelitian Pasar
WTO menjadi pusat data dan analisis pariwisata yang memiliki koleksi lebih dari 180 negara. WTO secara berkesinambungan memonito dan menganalisis kecenderungan-kecenderungan (trend) perkembangan kepariwisatan dunia. Untuk itu diterbitkan buku yang komprehensif dan dibagikan kepada anggota.

f. Bidang Komunikasi dan Demokrasi
Bidang ini adalah unit yang melaksanakan publikasi dan Pusat Informasi bagi pers berkaitan dengan kegiatan WTO.

2. Pasific Asia Travel Association (PATA)

Pasific Asia Travel Association (PATA) adalah suatu organisasi pariwisata internasional yang bertujuan untuk mempromosikan seluruh daerah/kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara sebagai daerah wisata yang menarik.
PATA didirikan pada 1951 di Hawaii, dan pada 1952 diselengarakan Sidang Tahunan I di Honolulu. Asosiasi ini bersifat tidak mencari keuntungan (non-profit). Walaupun dalam tubuh asosiasi tergabung organisasi-organisasi yang hampir seluruhnya saling bersaing, namun terdapat satu konsensus bahwa tugas utama setiap anggota adalah memperbesar jumlah kunjungan wisatawan ke Asia Pasifik dan Amerika Utara yang dengan sendirinya berarti meningkatkan tourism revenue setiap anggota.
Untuk menjamin komunikasi yang efektif dengan kantor pusat dalam melaksanakan tugasnya, di Negara-negara anggota PATA dibentuk suatu badan yang dinamakan PATA CHAPTER. Saat terdapat dua macam PATA CHAPTER , yaitu:

a. Promotion Chapter, yang bertujuan menyelenggarakan kegiatan penerangan dan promosi pariwisata
b.Regional Chapter, yang bertujuan memajukan kepentingan bersama di daerah tujuan wisata tertentu di kawasan Pasifik.

Sebagai suatu organisasi yang mencakup lebih dari 1/3 kawasan permukaan bumi, PATA bertujuan untuk memberikan keuntungan-keuntungan kepada para anggotanya, dengan misinya memberikan andil pada pertumbuhan nilai dan kualitas berdasarkan pengalaman dari kepariwisataan di lingkungan Negara Asia Pasifik.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PATA antara lain:
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan
b. Pemutakhiran data menyangkut kecenderungan industry pariwisata
c. Pelayanan jasa pemberian sarana secra professional dan perencanaan pembentukan suatu tugas (Task Force)
d. Program Kepemimpinan dan program yang berkaitan denagn konservasi alam dan budaya
e. Bantuan pengembangan pariwisata dan penyusunan kebijaksanaan penanaman modal
f.  Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, promosi dan upaya penjualan
g. Memperluas peluang mencari pasar baru
h. Menyelenggarakan forum sebagai wahana pertemuan pemuka-pemuka periwisata di negara-negara Asia-Pasifik.

3. Internasional Congress and Convention Association (ICCA)

Internasional Congress ang Convention Association (ICCA) adalah suatu asosiasi profesi yang berskala internasional yang secara khusus menitik beratkan tujuannya kepada pengembangan dan pembinaan pengelola kongres, konvensi dan eksibisi. ICCA didirikan pada 1964 berkantor pusat di Amsterdam-Belanda. Asosiasi ini pada posisi Januari 1997 memiliki lebih dari 467 anggota yang bersala dari 44negara. Indonesia masuk menjadi anggota pada 1981.
Maksud dan tujuan ICCA adalah:

a. Menyelenggarakan dan mempromosikan kongres, konvensi dan eksibisi internasional
b.Menawarkan jasa-jasa tenaga ahli di bidang kongres, konvensi dan eksibisi termasuk mengenai pengaturan fasilitas perjalanan
c. Menawarkan kepada setiap anggota keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan kongres, konvensi dan eksibisi.

4. Universal Federation of Travel Agent Association (UFTAA)

UFTAA adalah organisasi dari Perhimpunan Biro-biro Perjalanan yang dibentuk pada tahun 1966. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada biro-biro perjalanan melalui perhimpunan biro perjalanan serta memberikan bantuan moral, material, keahlian dan teknik yang diperlukan agar biro perjalanan dapat memperoleh kedudukan yang layak di kalangan industry pariwisata dunia. Keanggotaannya terdiri dari tiga kategori:

a. Full Member,terdiri dari asosiasi biro perjalanan nasional
b. Registered Member, terdiri dari biro-biro perjalanan anggota asosiasi biro perjalanan nasional di negara yang bersangkutan
c. Registered Enterprises, terdiri dari industri-industri kepariwisataan lainnya.

5. International Air Transport Association (IATA)

IATA adalah organisasi penerbangan yang menyelenggarakan pengangkutan internasional yang menetapkan standar biaya, dokumen, frekuensi dan rute penerbangan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1945 denagn kantor pusat di Genewa (Swiss). Garuda Indonesia Airways (GIA) menjadi anggota sejak tahun 1952.
Tujuan IATA adalah untuk mempromosikan dan memajukan angkutan udara/jaringan penerbangan yang berhubungan langsung dengan angkutan udara internasional, mengadakan kerja sama yang baik diantara perusahaan penerbangan maupun denagn organisasi/badan lainnya. Keanggotaan IATA terdiri dari dua macam, yaitu:

a. Active Member, hanya dapat diwakili oleh perusahaan penerbangan nasional yang menyelenggarakan penerbangan internasional
b. Association Member, selain active member juga biro-biro perjalanan yang ditunjuk oleh IATA untuk menjadi agen perusahaan penerbangan.



Minggu, 03 April 2016

Pariwisata Lombok Timur

1. Natural Attraction :
    - Nama Daerah : Sembalun Lawang
    - Objek Wisata : Pusuk Sembalun
    - Profil :  Sembalun Lawang Adalah desa kecil yang berlokasi di sebelah utara kaki Gunung Rinjani. Desa kecil yang indah di ketinggian 1.156 m ini menyuguhkan pemandangan alam yang indah sekaligus menjadi salah satu jalur populer titik awal pendakian ke Gunung Rinjani.



Perjalanan dari kota Mataram menuju Sembalun menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan. Setibanya di Pusuk Puncak dari Desa Sembalun, pemandangan pegunungan siap memanjakan mata dengan keindahan yang luar biasa. Tidak hanya menikmati keindahan pegunungan, di Pusuk juga terdapat bukit-bukit kecil yang bisa di daki untuk bisa  melihat lebih  luas lagi pemandangan yang ada di Desa Sembalun.



Setelah puas menikmati pemandangan dari puncak Pusuk, selanjutnya bisa menikmati memetik strawberry langsung dari ladangnya, cukup membayar Rp 5.000 per orang sudah bisa memakan strawberry sepuasnya. Dan jika ingin membawa strawberry yang di petik sendiri untuk oleh-oleh keluarga yang dirumah cukup membayar Rp 40.000 samapi Rp 60 per kg nya atau bisa membeli strawberry yang sudah di bungkus dengan kotak mika dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per kotak mikanya.



2. Cultural Attraction :
    - Nama Daerah : Desa Sukarara
    - Objek Wisata : Pusat Kerajinan Kain Tenun Khas Lombok
    - Profil : Desa Sukarara adalah salah satu desa di Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Ketika Memasuki desa ini, mata akan disuguhi rak-rak yang penuh warna. Kain Khas lombok ini motifnya sangat berwarna sehingga terlihat indah.Tidak hanya bisa menikmati keindahan warna-warna kain-kain yang tertata rapi di rak tetapi bisa juga mencoba untuk belajar membuat kain khas Lombok ini.Orang disini akan dengan senang hati membantu untuk mengajari meskipun tidak langsung bisa, karena proses pembuatan kain khas Lombok ini sangat rumit. Tidak hanya kain yang dijual disini, kerajinan-kerajinan tangan khas Lombok juga banyak di jual disini.





3. Man-Made Attraction
    - Nama Daerah : Ijo Balit Lombok Timur
    - Objek Wisata : Lembah Hijau
    - Profil : Lembah Hijau terdapat di Desa Ijobalit kecamatan Labuhan Haji, 7 km arah timur kota Selong, Lombok Timur.



Lembah Hijau adalah Salah satu tempat wisata di Lombok Timur yang dapat dijadikan untuk tempat berlibur bersama keluarga maupun teman-teman. Lembah Hijau yang terdapat di Lombok Timur menyajikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Area wisata Lembah Hijau ini merupakan salah satu lahan bekas tambang galian (pasir, batu apung dan tanah urug) yang ada di Ijobalit dan telah direklamasi oleh pemiliknya, H.Lalu Slamet. Lubang-lubang bekas galian sedalam ±10 meter diisi air dari saluran irigasi hingga menjadi danau buatan.



Selain menyajikan keindahan danau-danau buatan, di Lembah Hijau ini juga terdapat satu kolam renang untuk anak-anak dan satu kolam renang untuk orang dewasa. Harga tiket masuk ke Lembah Hijau ini pun sangat murah meriah, Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.



Analisis Teknologi Pendukung : Mugkin untuk sekarang Teknologi Pendukung yang digunakan hanya sebatas menggunakan blog, facebook atau media sosial lainnya.